Dukung Sumber Daya Air Le Minerale Tanam 200 Ribu Pohon

Haijatim.com, Jakarta – Upaya mendukung sumber daya air, Le Minerale telah menanam pohon lebih dari 200 ribu batang. Ini dilakukan sebagai wujud kontribusi melakukan berbagai upaya konservasi untuk memastikan keberlanjutan sumber air di masa depan. Hal ini juga menjadi bagian dari bentuk dukungan terhadap pemerintah yang telah menetapkan target dalam penyediaan akses air minum yang aman, yaitu peningkatan 15% di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

“Le Minerale berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah terutama dalam pemeliharaan sumber daya air yang kritis bagi keberlanjutan bangsa, dengan melakukan berbagai upaya konservasi sumber daya air sesuai sesuai dengan peta jalan perluasan penerapan rencana pengamanan air minum 2021-2025 yang telah dikembangkan Bappenas,” ujar Ronald Atmadja, Sustainability Director Le Minerale.

Le Minerale menegaskan bahwa standar air bersih sesuai dengan Permenkes No. 416 tahun 1990 telah menjadi panduan utama dalam setiap langkah yang diambil. Semua pengujian dilakukan secara internal oleh Le Minerale dan melibatkan pihak eksternal yang telah tersertifikasi.

Baca juga: Awas Merek Mapan, ITS & Pemkot Surabaya Kolaborasi Bikin Pabrik AMDK HE2O

Prinsip keberlanjutan telah menjadi prioritas bagi Le Minerale. Oleh karena itu, seluruh upaya mulai dari analisis menggunakan studi hidro isotop, perencanaan dan pelaksanaan dibuat berdasarkan studi mendalam dengan prinsip zero run off, yang bertujuan agar tidak ada aliran air yang terbuang sia-sia.

“Untuk memastikan keberlanjutan sumber mata air, kami melakukan feasibility test untuk memastikan semua upaya berjalan dengan optimal, yang diantaranya mencakup uji pemompaan (pumping test) pada sumur dan juga upaya planning dan konservasi,” lanjut Ronald.

Uji pemompaan (pumping test) pada sumur dilakukan untuk mengetahui debit air yang aman dapat diambil dari suatu sumur dan dampak pengambilan air terhadap lingkungan sekitar. Hal ini dilakukan agar sumber daya air tetap terjaga dan tidak merusak ekosistem sekitarnya.

Baca juga: Munadi Herlambang: Jasa Raharja Partisipasi Penanaman 20.000 Pohon di Seluruh Indonesia

Terlebih lagi, air limbah (effluent) yang dihasilkan diolah di wastewater treatment plant (WWTP) sebelum ke saluran umum agar memastikan bahwa kadar oksigen, yang dilihat dari nilai COD (Chemical Oxygen Demand) dan BOD (Biological Oxygen Demand), berada di bawah nilai baku mutu regulasi setempat. Sebagian dari air limbah tersebut juga didaur ulang kembali di water treatment plant yang telah dibangun, agar hasilnya dapat digunakan kembali sebagai air utilitas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *