Haijatim.com, Amerika Serikat – Bila akhir-akhir ini donat teramat viral, terutama buatan Pinkan Mambo, tak kalah seru kue bolong tersebut juga nyaris menjadi akhir karir Harrison Ford. Pasalnya hampir saja sang bintang Star Wars tersebut hampir dipecat oleh sutradara George Lucas.
Begitu cuplikan perjalanan karir aktor legendaris Harrison Ford, yang mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa dirinya nyaris dipecat dari film American Graffiti karya George Lucas. Itu semua karena mengambil dua donat. Padahal, peran itulah yang menjadi titik awal karier emasnya di dunia perfilman, sebelum akhirnya mencetak sejarah sebagai Han Solo dalam Star Wars.

Nyaris Gagal Bersinar karena Dua Donat
Dalam sebuah wawancara terbaru yang dikutip dari Variety, Harrison Ford mengenang masa awal kariernya saat terlibat dalam American Graffiti (1973), sebuah film drama komedi bernuansa nostalgia era 1950-an. Film itu menjadi hit box office dengan pendapatan mencapai USD 140 juta atau sekitar Rp2,2 triliun (kurs Rp15.900/USD). Meski hanya mendapat peran minor sebagai Bob Falfa, Ford mampu mencuri perhatian dan turut berkontribusi atas lima nominasi Oscar yang diraih film tersebut.
Namun, Ford mengaku hampir kehilangan peran tersebut karena alasan sepele. “Film itu sangat menyenangkan untuk dibuat, dan dibuat dengan biaya sangat murah. Saya masih ingat, saya hampir dipecat karena mengambil dua donat, padahal seharusnya hanya satu,” ujarnya.
Ulah Ford Tak Berhenti di Meja Donat
Insiden donat bukan satu-satunya kenakalan Ford di lokasi syuting. Dalam buku Mythmaker: The Life and Work of George Lucas karya John Baxter, diceritakan bahwa Ford bersama dua rekan aktornya pernah mabuk dan memanjat papan nama hotel Holiday Inn, hingga akhirnya dia dikeluarkan dari hotel.
Meski begitu, George Lucas tetap memberi kepercayaan pada Ford. Bahkan, Ford kembali muncul, meskipun tanpa kredit, dalam sekuel More American Graffiti sebagai polisi bermotor.
Cikal Bakal Han Solo
Peran Bob Falfa sebagai pembalap jalanan sebenarnya sudah menunjukkan aura Han Solo: percaya diri, sedikit arogan, dan penuh gaya. Ketika Lucas melihat Ford duduk di balik kemudi Chevy tahun 1955 milik Falfa, mungkin di sanalah ia menyadari bahwa pria ini adalah calon pilot Millennium Falcon yang pas.
Keputusan Lucas mempertahankan Ford, meski nyaris memecatnya karena ulah iseng, terbukti menjadi langkah monumental. Seandainya ia menyerah pada emosi sesaat, dunia mungkin tidak akan pernah mengenal sosok Han Solo sebagaimana kita tahu sekarang.
Warisan American Graffiti dan Ford
Meski bukan film paling terkenal dalam portofolio George Lucas, American Graffiti tetap menjadi karya klasik yang berpengaruh. Dan bagi Harrison Ford, film ini bukan hanya langkah awal, tapi juga bukti bahwa kadang, secuil keberuntungan dan seorang sutradara yang sabar bisa mengubah nasib seseorang.
Sebagai informasi tambahan, Harrison Ford lahir di Amerika Serikat 13 Juli 1942. Ia dikenal luas berkat perannya sebagai Han Solo dalam Star Wars dan Indiana Jones dalam seri film petualangan legendaris. Kariernya melambung sejak akhir 1970-an dan ia kini menjadi salah satu ikon terbesar dalam sejarah perfilman Hollywood. (ton)