Haijatim.com, Jakarta – Direktur Utama LKBN Antara, Akhmad Munir, resmi mendaftarkan diri calon Ketua Umum PWI Pusat periode 2025–2030. Sekalian bersama Atal Sembiring Depari resmi mengajukan sebagai Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat di periode yang sama.
Pendaftaran dilakukan pada Jumat (22/8) melalui Kongres Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) 2025 yang akan berlangsung 29–30 Agustus di BPPTIK Komdigi, Cikarang, Bekasi.
Munir dan Atal menyerahkan dokumen persyaratan kepada Tim Verifikasi Kongres PWI 2025 di Hall Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Berkas meliputi dukungan dari 15 PWI provinsi, kartu anggota PWI, hingga hasil tes kesehatan.
Diterima Tim Verifikasi Kongres PWI 2025
Atal sebelumnya menjabat Ketua Umum PWI Pusat periode 2018–2023 hasil Kongres PWI di Solo. Kedatangan Munir dan Atal turut didampingi sejumlah tokoh PWI, di antaranya Zulmansyah Sekedang, Kesit Budi Handoyo, Mirza Zulhadi, Auri Jaya, dan Johny Hardjojo. Rombongan diterima langsung Tim Verifikasi Kongres PWI 2025 yang dipimpin Zulkifli Gani Ottoh.
“Kami mengucapkan selamat datang kepada Cak Munir beserta tim. Proses verifikasi berjalan sesuai aturan,” ujar Zulkifli.
Munir menegaskan jika terpilih sebagai Ketua Umum, ia akan memprioritaskan rekonsiliasi untuk menyatukan PWI. Ia juga berkomitmen mengutamakan kepentingan organisasi dan menjalankan program kerja yang menyeluruh.
Munir menegaskan aturan organisasi harus dipatuhi, termasuk kewajiban menyerahkan surat dukungan dalam bentuk fisik. “Surat dukungan harus ditandatangani di atas materai, tidak boleh hanya file PDF,” tegasnya.
Konsolidasi Prioritas Utama
Dalam visinya, Munir menempatkan konsolidasi organisasi sebagai prioritas utama. Ia berjanji meningkatkan profesionalitas wartawan melalui Uji Kompetensi Wartawan (UKW), pelatihan berjenjang, workshop digital, serta penguatan media lokal.
Adaptasi teknologi juga menjadi fokus, termasuk digitalisasi kelembagaan PWI dan literasi jurnalisme berbasis kecerdasan buatan (AI). “Beberapa daerah masih harus dikonsolidasikan agar PWI kembali bersatu,” kata Munir.
Zulmansyah Sekedang menegaskan pentingnya mengakhiri konflik internal demi persatuan PWI. “PWI harus diselamatkan, bukan sekadar berebut jabatan. Saya memilih mundur demi persatuan,” ujarnya.
Menurutnya, persatuan akan terwujud jika semua pihak legowo demi kepentingan organisasi. (boi)