Pengaruh Job Stressor dan Stock Market Conditions terhadap Performance dan Turnover Intention dengan Incentive Reward sebagai Variabel Moderasi
(Studi pada Perantara Pedagang Efek Ekuitas di Surabaya)
Haijatim.com, Surabaya – Seiring dengan era globalisasi dan perdagangan yang tanpa memerlukan batas wilayah, merupakan keinginan menjadikan pasar modal Indonesia menjadi pasar modal yang setara/sejajar dengan pasar modal lain yang berada di kawasan Asia Pacifik, di samping menjadikan pasar modal Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Masih diperlukan upaya–upaya untuk mengembangkan pasar modal Indonesia dengan menambah jumlah pemodal, khususnya pemodal lokal. Jumlah pemodal lokal yang berinvestasi pada efek ekuitas yang efektif di pasar modal Indonesia masih sangat terbatas jumlahnya, yang ditunjukkan oleh jumlah kepemilikan efek ekuitas oleh pemodal lokal yang masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan Malaysia, Singapura dan Jepang. Terbatasnya jumlah pemodal juga membawa dampak pada besarnya nilai kapitalisasi pasar efek ekuitas yang belum memadai.
Pencapaian kinerja pasar modal Indonesia seperti tersebut di atas tidak terlepas dari pencapaian kinerja (performance) Perantara Pedagang Efek Ekuitas (PPEE) dari Perusahaan Efek. Selanjutnya, kinerja PPEE dapat memengaruhi niatan PPEE untuk meninggalkan Perusahaan Efek tempat mereka bekerja, yang disebut sebagai turnover intention. Titik kulminasi dari turnover intention adalah ke luarnya PPEE dari Perusahaan Efek, yang pada akhirnya dapat memengaruhi kinerja Perusahaan Efek tersebut, dan kemudian memengaruhi kinerja pasar modal Indonesia. Kinerja PPEE banyak dipengaruhi oleh job stressor, yang terdiri dari role ambiguity, role conflict dan role overload (Rajeb et al., 2013), di samping dipengaruhi pula oleh faktor–faktor dari luar perusahaan, salah satunya adalah stock market conditions (Robbins dan Judge, 2018).
Pentingnya penelitian ini dilakukan selain dengan melihat pada fenomena kinerja pasar modal Indonesia, yakni masih terbatasnya jumlah pemodal lokal di Indonesia, juga adanya fenomena telah ke luarnya tenaga–tenaga PPEE dari beberapa Perusahaan Efek di dalam tahun yang bersamaan (Basuki, 2014), serta bermaksud melakukan klarifikasi terhadap hasil penelitian yang berbeda. Rajeb et al. (2013) hasil penelitiannya menyatakan bahwa role conflict, role ambiguity dan role overload memiliki korelasi secara negatif terhadap performance, dan ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Tee (2019), di mana Tee menyimpulkan bahwa role overload memiliki korelasi secara positif terhadap performance, dan sementara itu role ambiguity dan role conflict memiliki korelasi secara negatif terhadap performance.
Responden penelitian ini adalah PPEE dan atasan langsung PPEE yang menilai kinerja PPEE. Responden PPEE yang diambil sebagai sampel ada sebanyak 160 PPEE dengan menggunakan metode sampling “purposive sampling”, di mana data didapat melalui penyebaran kuesioner dengan Skala Likert 7 poin. Alat statistik yang digunakan adalah Model Persamaan Struktural (Structural Equation Modeling) dengan menggunakan program piranti lunak (software) AMOS Versi 23,0. Variabel–variabel penelitian terdiri dari variabel tidak terikat (variabel–variabel role ambiguity, role conflict, role overload dan stock market conditions), variabel–variabel terikat (variabel–variabel performance dan turnover intention), serta satu variabel moderasi, yaitu incentive reward, yang memoderasi pengaruh performance terhadap turnover intention. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis dan membuktikan bahwa: role ambiguity berpengaruh terhadap performance PPEE di Surabaya, role conflict berpengaruh terhadap performance PPEE di Surabaya, role overload berpengaruh terhadap performance PPEE di Surabaya, stock market conditions berpengaruh terhadap performance PPEE di Surabaya, role ambiguity berpengaruh terhadap turnover intention PPEE di Surabaya, role conflict berpengaruh terhadap turnover intention PPEE di Surabaya, role overload berpengaruh terhadap turnover intention PPEE di Surabaya, stock market conditions berpengaruh terhadap turnover intention PPEE di Surabaya, performance PPEE berpengaruh terhadap turnover intention PPEE di Surabaya, dan melakukan analisis serta membuktikan bahwa incentive reward sebagai variabel moderasi pengaruh dari performance terhadap turnover intention PPEE di Surabaya.
Hasil pengujian hipotesis dari penelitian ini adalah bahwa: role ambiguity berpengaruh signifikan terhadap performance PPEE di Surabaya, role conflict berpengaruh signifikan terhadap performance PPEE di Surabaya, role overload berpengaruh signifikan terhadap performance PPEE di Surabaya, stock market conditions berpengaruh signifikan terhadap performance PPEE di Surabaya, role ambiguity tidak berpengaruh signifikan terhadap turnover intention PPEE di Surabaya, role conflict tidak berpengaruh signifikan terhadap turnover intention PPEE di Surabaya, role overload berpengaruh signifikan terhadap turnover intention PPEE di Surabaya, stock market conditions berpengaruh signifikan terhadap turnover intention PPEE di Surabaya, performance PPEE berpengaruh terhadap turnover intention PPEE di Surabaya, dan incentive reward sebagai variabel moderasi pengaruh dari performance terhadap turnover intention PPEE di Surabaya.
Penulis: Dr. Bambang Hadi Santoso, SE., M.Si.
Dosen Tetap pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) – Surabaya