World Economic Forum Sebut Generasi Z Sulit Dapatkan Pekerjaan
Nih Alasannya!
Haijatim.com, Surabaya – Generasi Z, yang lahir antara 1996 dan 2010, akan membentuk lebih dari seperempat tenaga kerja global pada 2025 menurut World Economic Forum. Sebagai generasi pertama yang tumbuh di era digital, mereka dikenal akrab dengan teknologi, menghargai kesehatan mental, dan menginginkan fleksibilitas dalam lokasi kerja. Namun, terlepas dari potensi besar ini, mereka sering mengalami kesulitan menemukan pekerjaan yang sesuai dengan harapan mereka.
Tantangan Utama Generasi Z di Dunia Kerja
1. Kesenjangan Harapan dan Realitas
Generasi Z cenderung mencari perusahaan yang tidak hanya berorientasi pada misi tetapi juga peduli terhadap kesejahteraan karyawan, komunitas, dan lingkungan. Sayangnya, tidak semua perusahaan mampu menawarkan nilai-nilai tersebut.
2. Teknologi yang Belum Memadai
Gen Z mengharapkan lingkungan kerja yang didukung teknologi canggih, seperti robotic process automation (RPA) untuk mengatasi tugas-tugas repetitif dan kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung kreativitas. Kurangnya integrasi teknologi ini membuat mereka enggan bergabung dengan perusahaan yang dianggap tidak mengikuti perkembangan zaman.
3. Ketergantungan pada Digital dan Dampaknya
Generasi Z dikenal sangat aktif menggunakan teknologi, membuka smartphone hingga 280 kali sehari, dan membaca atau menulis 400 pesan per hari. Pola ini memberikan dampak signifikan pada kesehatan mental mereka. Mereka membutuhkan perusahaan yang memahami pentingnya kebijakan kesehatan mental, termasuk hari libur khusus untuk menjaga kesejahteraan psikologis.
4. Fleksibilitas dan Keseimbangan Hidup
Mereka menginginkan fleksibilitas, termasuk opsi bekerja dari rumah, lingkungan kerja yang kolaboratif, dan platform kerja yang ramah perangkat seluler. Tidak semua perusahaan mampu memenuhi kebutuhan ini, sehingga mereka merasa kesulitan menemukan pekerjaan yang sesuai.
Peluang dan Solusi bagi Perusahaan
Untuk menarik perhatian Generasi Z, perusahaan perlu menyesuaikan pendekatan mereka:
– Lingkungan Kerja Fleksibel dan Berbasis Teknologi
Perusahaan harus menawarkan lingkungan kerja yang fleksibel dengan integrasi teknologi seperti RPA dan AI. Teknologi ini dapat menggantikan tugas-tugas monoton, memungkinkan karyawan fokus pada pekerjaan yang lebih strategis dan kreatif.
– Komitmen pada Nilai Sosial
Generasi Z menghargai perusahaan yang menunjukkan tanggung jawab sosial dan memiliki kebijakan keberlanjutan. Mengkomunikasikan nilai-nilai ini secara jelas dapat menarik minat mereka.
– Dukungan Kesehatan Mental
Kebijakan kesehatan mental yang proaktif, seperti menyediakan hari libur khusus untuk karyawan yang merasa stres, akan membantu menarik dan mempertahankan Gen Z.
Mengapa Generasi Z Penting bagi Masa Depan Perusahaan?
Menurut Edwin Klimkeit dari Blue Prism dan Melina Friedrich dari Digital Impact Labs, Generasi Z membawa ide-ide segar dan perspektif baru yang dibutuhkan untuk inovasi. Keragaman dalam tim proyek, yang mencakup generasi muda dan berpengalaman, mampu menciptakan solusi yang lebih kreatif dan relevan dengan kebutuhan pasar.
Sebagai contoh, Friedrich menceritakan pengalaman bekerja dalam tim lintas generasi. Anggota tim yang lebih senior berbagi pengetahuan mendalam, sementara Generasi Z memberikan perspektif baru dari media sosial dan keahlian digital mereka, menghasilkan solusi inovatif yang memadukan pengalaman dan teknologi.
Transformasi Dunia Kerja oleh Generasi Z
Generasi Z sedang mengubah norma kerja tradisional melalui fokus mereka pada keseimbangan kerja-hidup, tanggung jawab sosial, dan integrasi teknologi. Untuk menarik dan mempertahankan talenta ini, perusahaan harus beradaptasi dengan menawarkan lingkungan kerja yang mendukung kreativitas dan kolaborasi, serta memanfaatkan teknologi otomatisasi cerdas seperti RPA dan AI.
Dengan cara ini, perusahaan tidak hanya memenuhi kebutuhan Generasi Z tetapi juga menciptakan tempat kerja yang lebih inklusif dan produktif bagi semua generasi. (ton)
BACA JUGA