Peserta Surabaya Printing Expo 2023 Naik 25% Dibanding Tahun Lalu

Haijatim.com – Pameran Surabaya Printing Expo (SPE) 2023 di Grand City resmi dibuka. Antusiasme masyarakat grafika industri kreatif nampak luar biasa. Jumlah peserta bahkan meningkat 25 persen dibandingkan pameran serupa pada tahun lalu.

Pameran mesin percetakan terbesar di Indonesia Timur dan Indonesia Tengah ini akan berlangsung selama empat hari ke depan mulai 20-23 Juli 2023 di Grand City Convex Surabaya.

Total ada 150 peserta pameran dari berbagai negara. Indonesia, Cina, Jepang, Malaysia, Singapura dan Taiwan. Pameran berskala internasional ini mengusung beragam teknologi percetakan terkini dengan berbagai ukuran. Mulai cetak tekstil hingga cetak kemasan. Total ada 5 UMKM dan satu di antaranya sudah naik kelas membuka stand sendiri menampilkan kreasi.

Sementara salah satu mesin percetakan canggih terbaru di antaranya mengusung teknologi UV DTF. DTF (Direct To Fabric) yang dapat menghasilkan cetakan tajam dan jernih dengan UV sebagai teknologi pengeringan. Cocok untuk pembuatan stiker pada keramik, kayu, hingga botol kaca. Kemudian juga ada lagi UV Tumbler Machine.

CEO Krista Exhibitions Daud D Salim bersama Kepala Bidang Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim Yudi Ariyanto dan Ketua Umum Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI) Ahmad Mughira Nurani membuka SPE 2023. Respon positif dunia grafika seakan mencerminkan dinamika suasana pameran yang sarat didatangi ribuan pengunjung.

“Industri teknologi percetakan memiliki peran penting dalam segala sektor saat ini,” kata Daud D Salim saat pembukaan SPE 2023 di Grand City Surabaya, Kamis (20/7/2023).

Daud mengungkapkan jika gelaran pameran tahun ini merupakan kali ke-16. Jumlah peserta maupun teknologi printing meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ia optimistis dapat menghadirkan 12.000 pengunjung.

“Surabaya Printing Expo merupakan platform yang perlu dihadiri oleh para pelaku bisnis di industri percetakan dan menjadi jembatan antara pengusaha di Industri percetakan dengan konsumen karena potensi pasar industri percetakan di Indonesia yang cukup besar,” ungkapnya.

Antara lain segala jenis teknologi cetak mencetak terkini mulai dari skala kecil, menengah, dan besar dengan berbagai teknologi percetakan, seperti cetak digital, cetak sablon, cetak Offset, cetak garment, cetak tekstil, mesin cutting, mesin finishing, cetak 3D, label, dan tinta.

Bukan itu saja. berbagai acara dan seminar menarik pun akan meramaikan. Mulai seminar dari Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI) dengan tema “Tips Sukses Jualan Barang & Jasa Cetak Melalui E-Katalog”.

Kemudian ada juga seminar dari Astragraphia dan FUJIFILM dengan tema “Digital Transformation of the Print Industry”, dan juga seminar dari Printpack Indonesia dengan tema “Dukungan Pemerintah dan Industri dalam Pengembangan UMKM Kreatif di Surabaya’’ dan beberapa seminar dan talkshow lainnya.

Ahmad Mughira mengucapkan terimakasih dan apresiasi karena mengadakan pameran dengan mengedepankan teknologi terbaru sehingga pelaku usaha percetakan di Indonesia Timur berkesempatan melihat peralatan percetakan tanpa harus terbang ke Jakarta. Mulai mesin cetak hingga peralatan penunjang.

Ia menyebutkan bahwa kebutuhan akan produk percetakan secara digital akan terus berkembang di segala bidang perekonomian dewasa ini telah banyak mengalami pergeseran yang menjadi tantangan bagi produk-produk bisnis konvensional, namun akan menjadi peluang bagi yang dapat menangkap dan memanfaatkannya perkembangan teknologi terkini tersebut secara kreatif.

Demikian pula perkembangan dunia grafika semakin bertambah maju dan dinamis. Mesin-mesin cetak pun telah mengikuti trend digitalisasi dalam pengoperasionalannya.

“Di era digital saat ini, kebutuhan akan barang cetakan yang berkualitas tinggi dengan proses pekerjaan yang makin mudah dan cepat serta akurat, merupakan pilihan yang harus diambil pelaku bisnis percetakan,” kata Ahmad Mughira Nurhani.

Sementara menyambut tahun Pemilu, PPGI telah mempersiapkan diri dalam menerima orderan cetak surat suara melalui e-Katalog.

“DPD PPGI Jatim sendiri hari ini melakukan talkshow terkait e-Katalog pemerintah jelang Pemilu 2024,” kata dia.

Kepala Bidang Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim Yudi Ariyanto mewakili Kepala Disperindag Jatim pada kesempatan yang sama mengapresiasi pelaksanaan event ke-16 kali ini.

“Ini menunjukkan bahwa ekonomi Jatim sudah mulai pulih sesuai tagline Optimis Jatim Bangkit. Pada Triwulan I 2023 ekonomi Jatim 49,5 persen sudah mendekati angka sebelum pandemi. Saya berharap triwulan 2,3 dan 4 dapat tumbuh lebih tinggi lagi,” kata Yudi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Yudi mengungkapkan memang cukup banyak industri percetakan yang ada di Jatim.

“Sekitar ada 4.475 industri percetakan baik industri besar, menengah maupun kecil di dunia percetakan yang ada di Jatim,” tandasnya.

Ia optimistis kondisi eksisting jauh lebih besar dari data tersebut. “Kita patut berbangga karena pada periode Juni 2023 purchasing manager index untuk Indonesia sudah ada di 52,5. Ini lebih tinggi daripada periode Januari 2023 yang masih 51,” rinci Yudi.

Artinya, tambah dia, pertumbuhan sektor industri ini meningkat. Sedangkan impor di Jatim sebesar 77 persen adalah untuk bahan baku bukan penolong, 6 persen barang modal dan 16 persen untuk konsumsi.

Maka, dengan didatangkannya barang-barang modal dari luar negeri diharapkan dapat memberi nilai tambah yang besar bagi sektor industri pengolahan di Jatim. Disperindag sendiri memiliki Unit Pelayanan Teknis (UPT) Industri Makanan, Minuman dan Kemasan. Di mana pada pameran SPE 2023, unit ini juga akan hadir.

“Ini adalah satu unit yang akan membantu para pengusaha kecil atau menengah baik IKM atau UKM. Baik dari segi desain kemasan maupun percetakan kemasan tanpa minimum order yang besar,” ucapnya.

Oleh karena itu, Disperindag Jatim mengimbau para pelaku usaha memanfaatkan momentum ini.

“Kami dari Pemprov Jatim sangat antusias menyambut event ini. Apalagi diselenggarakan menjelang hajat besar kita Pemilu 2024. Semoga acara ini bisa berlangsung dengan baik dan memberikan manfaat bagi perekonomian Jatim,” tutur Yudi.

Ia yakin kontribusi industri percetakan akan semakin tinggi selama periode 2023-2024. Apalagi event ini dinilai akan membantu proses demokrasi menuju Pemilu 2024. Para pelaku usaha percetakan di Indonesia Timur juga bisa memanfaatkan momen ini.

“Selamat pada insan percetakan Jatim maupun nasional semoga makin menggerakkan kita semakin maju dan sejahtera. Indonesia semakin bangkit,” ucapnya.

Sebagaimana diketahui, PT Krista Media Pratama atau Krista Exhibitions kembali menggelar pameran tahunan mesin alat percetakan dan ekonomi kreatif terbesar di Indonesia Timur dan Indonesia Tengah bertajuk Surabaya Printing Expo (SPE) 2023.

Pameran ke-16 kali tersebut berlangsung mulai 20-23 Juli 2023 mendatang di Grand City Surabaya dan melibatkan lebih dari 150 peserta baik dari lokal maupun internasional.

Kesuksesan Pameran Surabaya Printing Expo (SPE) 2023 tidak lepas dari dukungan berbagai kementerian, asosiasi dan institusi. Di antaranya Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kota Surabaya, KADIN Provinsi Jawa Timur, KADIN Kota Surabaya.

Kemudian PPGI (Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia), KOPI (Komunitas Printing Indonesia) serta ASPERAPI (Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia. Pameran Surabaya Printing Expo (SPE) 2023 terbuka oleh pelaku bisnis dan masyarakat mulai pukul 10.00 WIB ingga sampai pukul 19.00 WIB. Para pengunjung dapat melakukan registrasi langsung dilokasi pameran dengan membawa dua kartu nama dan undangan yang telah dikirim oleh Krista Exhibitions atau registrasi online.(dia)

 

Tinggalkan Komentar