Waspada Ranjau Paku Teror di Lautan Pasir Bromo

Haijatim.com – Sejumlah ranjau paku yang diduga sengaja ditanam ditemukan di kawasan Lautan Pasir Bromo, tepatnya di Savana Kecil, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo pada Senin (9/6/2025). Penemuan ini menimbulkan kekhawatiran serius akan keselamatan wisatawan dan pengunjung di salah satu destinasi wisata unggulan Jawa Timur ini.

Kasi Humas Polres Probolinggo, Iptu Merdhania Pravita Shanti menjelaskan insiden ini pertama kali terungkap pada pukul 07.00 WIB ketika sebuah kendaraan jip dan sepeda motor milik wisatawan mengalami kerusakan ban akibat terkena paku. Setelah diselidiki, ditemukan enam paku sepanjang 8 cm yang tertancap pada potongan papan kayu atau tripleks, mengindikasikan adanya unsur kesengajaan dalam penanaman.

“Setelah dilakukan pengecekan, ditemukan sejumlah paku yang dipasang di tanah, diduga sengaja ditanam, sebanyak enam buah,” ujar Merdhania dikutip dari kompas, Rabu (11/6/2025).

Lebih lanjut Iptu Merdhania Pravita Shanti, menjelaskan bahwa lokasi penemuan ranjau paku ini merupakan area parkir bagi jip yang mengantar wisatawan untuk berswafoto. Umumnya, kendaraan tidak melanjutkan perjalanan ke area wisata lain seperti Taman Teletubbies dan Lembah Watangan dari titik tersebut.

Petugas gabungan dari Polsek Sukapura dan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) segera mengamankan barang bukti dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Laporan mengenai kejadian ini juga telah disampaikan kepada Kepala Balai Besar TNBTS untuk penanganan lebih lanjut.

Pihak TNBTS sangat berharap pelaku penanaman ranjau paku ini dapat segera terungkap dan dihentikan aksinya, demi mencegah insiden yang lebih serius di kemudian hari. Hingga saat ini, proses penyelidikan masih berlangsung, dan kepolisian terus menyisir area sekitar TKP untuk memastikan tidak ada lagi ranjau paku yang tersisa.

Merdhania juga mengimbau seluruh pihak, termasuk pelaku jasa wisata, masyarakat adat Suku Tengger, dan aparat terkait, untuk meningkatkan kepedulian dan menjaga keamanan kawasan wisata agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. (boi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *