Single Parent Bernaluri Bisnis Out of The Box
Haijatim.com, Denpasar – Obrolan seru Haijatim bersama seorang wanita pengusaha sukses asal kota Malang yang telah 4 tahun hijrah ke pulau Dewata kali ini patut menjadi inspirasi untuk banyak orang. Pengalaman hidup yang pahit dimasa mudanya hingga memaksa wanita bernama lengkap Surya Megawati menjadi single parent di usianya yang baru menginjak 21 tahun. Namun semua itu tak menyurutkan langkah ibu berputra satu ini untuk maju melesat bak anak panah mengejar impiannya.
Berawal dari keisengan bersama salah seorang sahabatnya, saat hendak bertolak dari Singapura kembali menuju kediamannya di Malang. Setelah hampir 3 bulan lamanya ngebolang backpacker-an keliling Asia Tenggara, Mey, panggilan akrab wanita bertubuh langsing ini justru secara impulsif membeli tiket pesawat menuju Bali. “Saat itu yang terpikir di kepala saya hanya ingin ke Bali, entah kenapa pengen banget kesana,” ujarnya sambil tertawa renyah.
Setibanya di Bali usaha pertama yang dilirik wanita lulusan sarjana ilmu hukum ini tak jauh dari hobi traveling-nya. Yaitu membuka bisnis travel agent yang difokuskan untuk trip keluar negeri. Tak hanya klien dari dalam negeri saja yang menggunakan jasa travel agent-nya, namun juga banyak klien dari luar negeri. Hingga pada pertengahan tahun 2020 saat pandemic Covid-19 menghantam dunia. Melumpuhkan semua sendi bisnis, terutama usaha yang bergerak di bidang hospitality dan industri pariwisata. Tak pelak Mey harus putar otak untuk tetap survive tinggal di Bali. Karena pantang pulang ke Malang bagi wanita yang hobi masak sebelum sukses membangun bisnisnya.
Pada kesempatan bincang santai di Home Office-nya yang asri di bilangan Padangasambian, Denpasar, Mey juga menceritakan bagaimana dia bisa menggeluti beberapa bisnis di Bali, “Saya memulainya dari bisnis jasa dulu, seperti jasa travel agent, kemudian membantu orang asing dalam pengurusan ijin tinggalnya selama di Bali, membuka bisnis persewaan peralatan bayi dengan label Baby Gear Rental Bali (IG: @babygearrentalbali) hingga layanan home service cuci motor dan mobil dengan label Bali WashMe (IG: @baliwashme). Yang memperkerjakan sekitar 7 orang karyawan dari Bali dan pulau Jawa.
“Semuanya saya mulai dari yang kecil-kecil dulu. Bahkan sebelumnya ide-ide out of the box-nya sering jadi olokan para sahabat saya. Karena dianggap terlalu naif dan tidak masuk akal. Ide itu saya dapatkan dari pengalaman bertemu dengan para klien. Banyak diantara para wisatawan asing yang datang berlibur bersama keluarga dan anak-anak balita. Yang pastinya akan agak ribet jika harus traveling membawa peralatan bayi lengkap. Berkat promosi dari mulut ke mulut dan testimoni yang disampaikan para klien-nya melalu medsos, kian bertambah banyak peminat yang menyewa perlengkapan bayi di tempat usaha saya,” papar Mey.
Lebih lanjut wanita berpenampilan feminim ini menjelaskan sempat kewalahan harus melayani orderan home service di Bali Wash Me. Karena keterbatasan jumlah karyawan dengan tuntutan mobilitas yang tinggi. Dalam satu hari, dua orang karyawannya harus melayani home service untuk lebih dari 20 klien cuci motor dan mobil disekitar wilayah Kuta, Denpasar dan Sanur. Semua layanan yang disediakan bisa diorder melalui layanan aplikasi online, dan harga pelayanan juga lengkap tertera pada aplikasi pada saat pemesanan. Untuk home service memang lebih mahal dibandingkan jasa cuci motor dan mobil yang konvensional. Karena kita yang langsung jemput bola ke pelanggan dan peralatan serta produk yang digunakan untuk servis cuci motor dan mobilnya juga berkualitas. Menggunakan kompresor portable, dan cukup memerlukan sambungan air keran dari pelanggan saja.